Kamis, 21 Desember 2017

Analisis Kasus , Jenis-Jenis Audit dan Kantor KAP Big Four & Sejarah

ANALISIS KASUS

Dari kasus yang diceritakan, sebagai seorang dengan jabatan tinggi di salah satu rumah sakit secara sengaja memanipulasi informasi untuk keutungannya sendiri atau dengan kata lain melakukan fraud secara sengaja.  dan beliau adalah seorang auditor serta ketua organisasi yg berpengaruh  menurut saya telah melakukan kejahatan jabatan dengan seenaknya memberikan jabatan dan juga sebagai auditor telah melanggar kode etik seperti yg disebut di (IAI, 1998,dalam Ludigdo, 2007):
1.      Tanggung jawab profesi sebagai seorang auditor
2.      Integritasnya dalam menjalankan tugasnya
3.      Objektivitas dalam pembenuhan kwajiban profesionalnya
4.      Perilaku profesionalnya
5.      Kepentingan public

Jadi  seharusnya  dilaksanakan audit investigasi karena dengan adanya audit investigasi diharapkan akan diketahui apakah suatu tindakan yang dilakukan oleh unit atau orang dalam satu bagian benar-benar melanggar ketentuan hukum. Dan audit investigasi menjadi snagat penting apabila nanti hasil audit menunjukkan bukti adanya pelanggaran hokum materiil dan formil ( Hukum pidana materiil adalah hokum pidana  yang memuat bentuk-bentuk perbuatan yang dilarang serta ancaman hukuman bagi siapa saja yang melanggarnya, dalam hal ini KUHP. Hukum pidana formil merupakan hokum acara pidana yang mengatur tata cara menjalankan hukum pidana materiil,dalam hal ini KUHAP, maka hasil laporan audit investigative akan diserhakan kepada kejaksaanm untuk diproses secara hokum .
Jenis-Jenis Audit

1.     Ditinjau Dari Luas Pemeriksaan
·         Pemeriksaan Umum (General Audit)
Adalah pemeriksaaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang indipendent dengan tujuan dapat menilai sekaligus memberikan opini mengenai kewajaran laporan keuangan.
·         Pemeriksaan Khusus (Special Audit)
Merupakan suatu pemeriksaan yang hanya terbatas hanya pada permintaan audit yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP).

2.     Ditinjau Dari Bidang Pemeriksaan

v  Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)
Berkaitan dengan kegiatan mengumpulkan dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan suatu entitas dengan tujuan memberikan pendapat (opini) tentang laporan tersebut apakah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan sesuai prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
v  Audit Operasional (Management Audit)
Adalah jenis pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan. meliputi kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional manajemen yang telah ditetapkan, dengan tujuan untuk mengetahui kegiatan operasi yang dilakukan berjalan  secara efektif dan efisien.
v  Audit Ketaatan (Compliance Audit)
Yaitu jenis pemeriksaan yang tujuanya untuk mengetahui apakah perusahaan telah mentaati peraturan dan kebijakan-kebijakan yang nerlaku baik yang di tetapkan oleh pihak intern maupun pihak ekstern entitas/perusahaan.
v  Audit Sistem Informasi
Yaitu pemeriksaan yang dilakukan Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap perusahaan yang melakukan proses data akuntansi, umumnya menggunakan system Elektronik Data Processing (EDP).
v  Audit Forensik
Tujuan dilakukan audit forensic adalah sebagai upaya pencegahan terjadinya kecurangan (fraud). Hal yang dapat dilakukan audit forensik termasuk :
  • Investigasi kriminal
  • Indikasi kecurangan dalam bisnis atau karyawan
  • Mengetahui kerugian suatu bisnis,
v  Audit Investigasi
Yang dimaksud audit investigasi adalah serangkaian kegiatan mengenali (recorganized), menidentifikasi (Identify) dan menguji (examine) fakta-fakta dan informasi yang ada guna mengungkap kejadian yang sebenarnya dalam rangka pembuktian demi mendukung proses hukum atas dugaan penyimpangan yang dapat merugikan keuangan suatu entitas (organisasi/perusahaan/negara/daerah).

 

 

 

3.     Ditinjau dari kelompok atau pelaksana audit

 

Ø  Auditor Ekstern
Auditor ekstern/ independent bekerja untuk kantor akuntan publik yang statusnya diluar struktur perusahaan yang mereka audit. Umumnya auditor ekstern menghasilkan laporan atas financial audit.
Ø  Auditor Intern
Auditor intern bekerja untuk perusahaan yang mereka audit. Laporan audit manajemen umumnya berguna bagi manajemen perusahaan yang diaudit.
Ø  Auditor Pajak
Auditor pajak bertugas melakukan pemeriksaan ketaatan wajib pajak yang diaudit terhadap undangundang perpajakan yang berlaku.
Ø  Auditor Pemerintah ; Tugas auditor pemerintah adalah menilai kewajaran informasi keuangan yang disusun oleh instansi pemerintahan. Disamping itu audit juga dilakukan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan ekonomisasi operasi program dan penggunaan barang milik pemerintah.

Empat Besar (firma audit) BIG FOUR

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Empat Besar (bahasa InggrisThe Big Four) adalah kelompok empat firma jasa profesional terbesar di seluruh dunia, yang menawarkan jasa terkait akuntansi, seperti audit, penjaminan (assurance), perpajakankonsultasi manajemen, advisori, aktuaria, dan keuangan korporasi (corporate finance). Firma Empat Besar adalah sebagai berikut, dengan data terakhirnya:





Firma
Pendapatan
Karyawan
Rasio pendapatan per karyawan
Tahun fiskal
Kantor pusat
$36.8 milyar
244,400
$150,573
2016
$35.9 milyar
223,468
$160,649
2016
$29.6 milyar
231,000
$128,139
2016
$25.9 milyar
188,982
$134,510
2016


Kelompok ini sempat dikenal sebagai "Delapan Besar", dan berkurang menjadi "Lima Besar" melalui serangkaian kegiatan merger. Lima Besar menjadi Empat Besar setelah keruntuhan Arthur Andersen pada 2002, karena keterlibatannya dalam Skandal Enron.
Sejarah The Big Four

Pada tahun 1979, ada 8 kantor akuntan publik besaryang dikenal dengan big 8 yang mendominasi di dunia internasional, Delapan kantor akuntan tersebut adalah :
§  Arthur Andersen
§  Arthur Young & Company
§  Coopers & Lybrand
§  Ernst & Whinney
§  Deloitte, Haskins and Sells (Gabungan Haskins & Sells dengan satu perusahaan di eropa)
§  KPMG (terbentuk karena bergabungnya Peat Marwick International dan KMG Group)
§  Price Waterhouse
§  Touche Ross
Pada Juni 1989 Ernst & Whinney memutuskan untuk bergabung dengan Arthur Young dan kemudian membentuk Ernst & Young. Kemudian pada bulan Agustus ditahun yang sama Deloitte, Haskins & Sells pun melakukan merger dengan Touche Ross yang kemudian menghasilkan kantor akuntan Deloitte & Touche. Maka dengan ini, kelompok big 8 berubah menjadi big 6.
Pada Juli 1998 Kantor Akuntan Price Water house memutuskan untuk bergabung dengan Kantor Coopers & Lybrand yang kemudian membentuk kantor akuntan Price Waterhouse Coopers. Dengan terbentuknya kantor akuntan Price Waterhouse Coopers ini, maka kelompok the big 6 berubah menjadi big 5 dengan anggota 5 Kantor Akuntan sebagai berikut:
§  Arthur Andersen
§  PricewaterhouseCoopers
§  Deloitte Touche Tohmatsu
§  Ernst & Young
§  KPMG
Pada tahun 2001 terjadi suatu peristiwa yang kita kenal sebagai Skandal Enron. Dalam Skandal Enron ini, kantor akuntan Arthur Andersen didakwa melawan hukum karena menghancurkan dokumen – dokumen yang berkaitan dengan pengauditan Enron, dan dianggap menutup – nutupi kerugian jutaan dolar dalam skandal Enron. Kejadian ini menyebabkan kebangkrutan bisnis Arthur Andersen yang bersifat global. Kantor – kantor partner di seluruh dunia yang berada di bawah bendera Arthur Andersen seluruhnya dijual dan kebanyakan bergabung menjadi kantor akuntan internasional lainnya Dengan adanya kejadian ini, maka hanya tersisa empat kantor akuntan internasional yang kita kenal dengan nama big 4 sampai saat ini.