Rabu, 22 Oktober 2014

TUGAS 2



A.    Definisi dari Merkantilisme , Kapitalisme, Komunisme, Sosialisme, dan Fasisme.

1. Merkantilisme
Merkantilisme adalah suatu sistem politik ekonomi yang sangat mementingkan perdaganganinternasional dengan tujuan untuk memperbanyak aset dan modal yang dimiliki suatu negara.Merkantlisme tertuang dalam peraturan negara yang berbentuk proteksionisme dan politik kolonial demi neraca perdagangan yang menguntungkan. Pemerintah negara mendukung ekspor dengan insetif dan menghadang impor dengan tarif. Contoh negara yang menganut pahammerkantilisme adalah Inggris, Belanda, Portugal, Perancis, dan Spanyol.
2. Kapitalisme
Kapitalisme secara etimologis berasal dari kata caput, yang artinya kepala, kehidupan, dankesejahteraan. Makna modal dalam kapital, seharusnya diinterprestasikan sebagai titik kesejahteraan, dengan makna kesejahteraan, definisi kapital mulai dikembangkan dengan artiakumulasi keuntungan yang diperoleh dalam setiap transaksi ekonomi. Oleh sebab itu,interprestasi awal dari kapitalisme adalah proses pengusahaan kesejahteraan untuk bisamemenuhi kebutuhan. Dalam definisi ini sebetulnyakapitalisme mempunyai definisi yangkonstruktif-manusiawi. Kapitalisme didefinisikan sebagai paham yang mau melihat sertamemahami proses pengambilan dan pengumpulan modal balik (tentu saja yang sudahdikumpulkan secara akumulatif) yang diperoleh dari setiap transaksi komoditas ekonomi. Padasaat itu pula, kapitalisme tidak hanya dilihat sebagai ideologi teristis tapi berkembang menjadi paham yang mempengaruhi perilaku ekonomi manusia. Contoh negara yang menganut pahamkapitalisme adalah AS, Inggris, dan Jerman.
3. Komunisme
Komunisme adalah salah satu ideologi didunia, selain kapitalisme dan ideologi lainnya.Komunisme lahir sebagai reaksi terhadap kapitalisme di abad ke-19, yang mana mereka itumementingkan individu pemilik dan mengesampingkan buruh. Istilah komunisme seringdicampur adukkan dengan marxisme. Komunisme adalah ideologi yang digunakan partaikomunis diseluruh dunia. Racikan ideologi ini berasal dari pemikiran Lenin sehingga dapat puladisebut Marxisme-Leninisme. Dapat diringkas perubahan sosial hanya bisa berhasil jika dicetuskan oleh Politbiro. Inilah yang menyebabkan komunisme menjadi tumpul dan tidak lagidiminati. Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai alatkekuasaan, dimana kepemilikan modal atas individu sangat dibatasi. Secara umum komunismesangat membatasi agama pada rakyatnya, dengan prisip agama dianggap candu yang membuatorang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran yang rasional dan nyata.Contoh negara yang menganut paham komunisme adalah Vietnam, Kuba, Laos, dan KoreaUtara.
4. Sosialisme
Sosialisme atau sosialis dapat mengacu kebeberapa hal yang berhubungan dengan ideologi ataukelompok ideologi, sistem ekonomi dan negara. Penggunaan istilah ekonomi sering digunakandalam berbagai konteks yang berbeda-beda oleh berbagai kelompok tetapi hampir semua sepakat bahwa istilah ini berawal dari pergolakan kaum buruh industri dan buruh tani pada abad ke-19hingga awal abad ke-20 berdasarkan prinsip solidaritas dan memperjuangkan masyarakategalitarian yang dengan sistem ekonomi menurut mereka dapat melayani masyarakat banyak daripada hanya segelintir elite. Contoh negara yang menganut paham sosialisme adalah Laos,Jerman.
5. Fasisme
Fasisme bekerja pada setiap lapisan masyarakat. Fasisme memanfaatkan secara psikologiskesamaan-kesamaan pokok yang ada seperti : frustasi, kemarahan dan perasaan tak aman.Terutama hal ini jelas terjadi di Jerman. Fasisme bergerak untuk menciptakan kejayaan dimasasekarang, karena bagi mereka hanya negara yang pernah unggul berhak atas sejarah dimasasekarang. Dan inilah yang juga diandalkan oleh Hitler maupun Mussolini, dimana merekamampu meyakinkan rakyatnya atas dasar keyakinan sejarah yang demikian. Contoh negara yangmenganut paham fasisme adalah Itali, Jerman, dan Jepang. Sumber : google, wikipedia.
6. Demokrasi Ekonomi
Demokrasi Ekonomi, artinya produksi dikerjakan oleh semua masyarakat dan untuk semua di bawah pimpinan atau pemilihan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang seorang. Sistem ekonomi di Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta GBHN, sehingga disebut sebagai "Sistem Ekonomi Berdasarkan Demokrasi Ekonomi Pancasila".
Demokrasi ekonomi yang diterapkan di Indonesia mengandung ciri-ciri positif sebagai berikut:

1. Perkembangan disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
4. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan permufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat serta pengawasan terhadap kebijaksanaannya ada apada lembaga-lembaga perwakilan rakyat pula.
5. Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
6. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
7. Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangakan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
8. Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.
Sedangkan, ciri negatif sistem perekonomian Indonesia yang harus dihindari sebagai berikut:
1. Sistem free fight liberalism, yaitu sistem yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain.
2. Sistem etatisme, yaitu negara beserta aparatur ekonomi bersifat dominan, mendesak dan mematikan potensi, serta daya kreasi unit ekonomi di luar sektor negara.
3. Monompoli, yaitu pemusatan kekuasaan ekonomi pada satu kelompok.
            B. Perbedaan Bisnis Yang hanya mencari keuntungan dan yang tidak mencari keuntungan
            Bisnis yang hanya mengejar keuntungan saja yaitu serangkaian usaha yang dilakukan oleh si pembisnis tersebut yang menawarkan barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan/laba demi penghasilan untuk kebutuhan mereka.dampaknya:
a.      Upah yang diberikan sangat rendah, hari kerja panjang sekali, tidak ada jaminan kesehatan.
b.       Dan dengan menurunkan kualitas barang dan jasa yang dihasilkan di bawah standar.
Nah,memaksimalkan keuntungan sebagai tujuan usaha ekonomis bisa membawa akibat kurang etis.dan Bisnis yang tidak hanya mencari keuntungan saja adalah memberikan manfaat kepada banyak orang, membuka lapangan pekerjaan sendiri untuk membantu masyarakat yg kurang mampu dan tidak terlalu mementingkan seberapa besar keuntungan yang mereka dapat.

            C. Perbandingan pandangan masyarakat sekarang dengan masyarakat zaman dulu tentang profesi bisnis
                Masyarakat jaman dulu memandang bisnis hanya untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri seperti mereka yang hanya menukarkan barang dan jasa yang mereka punya, menukarkan barang miliknya dengan barang milik oranglain. yaitu biasa di sebut dengan barter. Alat tukar menukar yang sah sebelum  adanya atau terciptanya uang. Pada masa lalu pekerjaan di bidang bisnis belum menarik bagi anak muda dibandingkan dengan masa sekarang. Banyak faktor psikologis yang membentuk sikap negatif masyarakat sehingga mereka kurang berminat terhadap profesi bisnis, antara lain sifat agresif, ekspansif, bersaing, egois, tidak jujur, kikir, sumber penghasilan tidak stabil, kurang terhormat, pekerjaan rendah dan sebagiannya. Pandangan semacsm ini dianut oleh sebagian besar penduduk, sehingga mereka tidak tertarik. Mereka tidak menginginkan anak-anaknya menerjuni bidang ini. Tetapi Pandangan masyarakat sekarang tentang profesi bisnis itu bukan hanya untuk kebutuhan diri sendiri saja tetapi untuk kebutuhan orang lain. Saat ini masyarakat menjadi termotivasi untuk terjun ke dunia bisnis, karena bisnis ini dapat menghasilkan keuntungan.

Assalamualaikum wr.wb

Senin, 13 Oktober 2014

pilihan ku akuntansi



Pilihan ku akuntansi
           
            Akuntansi menurut ku pilihan jurusan terkahir untuk aku. Kenapa begitu ? awalnya aku ingin sekali mengambil jurusan pendidikan biologi atau biologi murni karena pas di SMA saya dari jurusan IPA. aku suka sekali dengan biologi malah saya ingin sekali menjadi guru biologi. Aku juga terkadang beripikir nanati kali kalo aku sudah sukses pengen banget jadi guru guru di pelosok pelosok hehe amin. Bahkan aku tidak ada pikiran untuk mengambil akuntansi awalnya. Pas SNMPTN aku mengambil jurusan pendidikan biologi , biologi murni di UNJ dan ngambil biologi di IPB, tapi sempet berpikir untuk ngambil diluar kota kaya di puwoketo di malang lah tapi mamah ga ngijinin hft :”(. Kata mamah biaya hidupnya takut mahal terus belom uang kostnya dan segala macemnya. Yaudah jadi ngikutin kata mamah aja eh tapi ga lulus SNMPTN juga hehe. Terus saya coba ikut SIMAK UI saya mengambil jurusan bilogi dan kimia hehe masih tetep kekeh di biologi. Eh ternyata, ga masuk juga hehe. Nah setelah itu aku ngikutin ujian SBMPTN dengan jurusan yg sama juga hehe. Eh ga masuk juga . yowes akhirnya aku pasrah dan kata mamah “mungkin biologi bukan rejeki kamu”. Nah akhirnya aku baru nyari swasta-swasta yang berkualitas. Nah sempet berpikiran untuk ngambil yg jurusan ipa lagi eh tapi swasta-swata kebanyakan yang jurusan IPS. Ada sih beberapa swasta yang IPA tapi disitu wajib pake kerudung sedangkan aku belum siap dari hati dan takut copot pasang kerudungnya. Yaudah akhirnya nyari-nyari yang lain. Akhirnya aku berkompromi dengan mamah , bapak dan kaka ku aku milih UNIVERSITAS GUNADARMA. Kata kaka yang pernah jadi mahasiswa sini , GUNADARMA itu berkualitas bagus dari dulu sampe kaka ku udah masuk DEPARTEMEN AGAMA sampe saat ini. Nah maka dari itu aku mau masuk sini. Dan kenapa aku milih akuntansi kalo kata kaka ku sih peluang kerjanya banyak udah gitu dibutuhin dimana pun apalagi GUNADARMA bekerja sama dengan luar negeri. Dan kata kaka ku kalo IPKnya tinggi terus bisa menguasai apa yang dipelajari bisa jadi asisten dosen abis itu nyari kerjanya gampang. Nah akhirnya aku  langsung mau untuk kuliah disini aku akhirnya daftar untuk masuk ke universitas ini. Aku daftarnya melalui online aku buka web gunadarma lalu baca baca bagaimana cara menjadi mahasiswa baru disini. Akhirnya dapet lalu ngumpulin berkas-berkasnya lalu dapet deh tanggal ujiannya terus aku ikut ujiannya dan aku lulus ujiannya dan aku akhirnya milih akuntansi deh sini. Dan mungkin ini jalan terbaik yang dikasi Allah SWT dan semoga cita2 ku untuk ngajar anak2 jalanan dan bahagiain orang tua tercapai saat aku sukses nanti amin hehe. Nah sekian cerita dari aku tentang kenapa aku milih akuntansi gunadarma. 

Assalamualaikum wr.wb.

Rabu, 08 Oktober 2014

www.gundarma.ac.id

Dinamika Konflik Dalam Organisasi

Pengertian Konflik
Secara bahasa konflik berasal dari bahasa latin configure yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Pengertian lain konflik menurut beberapa ahli antara lain:
a.       Taquiri (1977), konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.
b.      Gibson, et al (1997: 437), hubungan selain dapat menciptakan kerjasama, hubungan saling tergantung dapat pula melahirkan konflik. Hal ini terjadi jika masing – masing komponen organisasi memiliki kepentingan atau tujuan sendiri – sendiri dan tidak bekerja sama satu sama lain.
c.        Robbin (1996), keberadaan konflik dalam organisasi ditentukan oleh persepsi individu atau kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di dalam organisasi maka secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya, jika mereka mempersepsikan bahwa di dalam organisasi telah ada konflik maka konflik tersebut telah menjadi kenyataan.
d.      Muchlas (1999), konflik merupakan bentuk minteraktif yang terjadi pada tingkatan individual, interpersonal, kelompok atau pada tingkatan organisasi.

T
imbulnya konflik atau pertentangan dalam organisasi, merupakan suatu kelanjutan dari adanya komunikasi dan informasi yang tidak menemui sasarannya. Suatu pemahaman akan konsep dan dinamika konflik lebih menjadi bagian vital dalam studi perilaku organisasional, oleh karena itu perlu untuk dipahami dengan baik.
Pada hakekatnya konflik merupakan suatu pertarungan menang kalah antara kelompok atau perorangan yang berbeda kepentingannya satu sama lain dalam organisasi, atau dapat dikatakan juga bahwa konflik adalah segala macam interaksi pertentangan atau antogonistik antara dua atau lebih pihak yang terkait.
Adapun mengenai jenis-jenis konflik, ada beberapa orang yang mengelompokkan konflik menjadi sebagai berikut:
  1. Konflik peranan yang terjadi di dalam diri seseorang (person role conflict).
  2. Konflik antar peranan (inter-role conflict), yaitu persoalan timbul karena satu orang menjabat dua atau lebih fungsi yang saling bertentangan.
  3. Konflik yang timbul karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang (intersender conflict).
  4. Konflik yang timbul karena disampaikan informasi yang saling bertentangan (interasender conflict).
Konflik Organisasi 
Menurut Minnery (1985), Konflik organisasi merupakan interaksi antara dua atau lebih pihak yang satu sama lain berhubungan dan saling tergantung, namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan. Konflik dalam organisasi sering terjadi tidak simetris terjadi hanya satu pihak yang sadar dan memberikan respon terhadap konflik tersebut. Atau, satu pihak mempersepsikan adanya pihak lain yang telah atau akan menyerang secara negatif (Robbins, 1993).

Sumber-Sumber Konflik Organisasional
Berbagai sumber utama konflik organisasional dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Kebutuhan untuk membagi sumber daya yang terbatas
2. Perbedaan-perbedaan dalam berbagai tujuan.
3. Saling ketergantungan kegiatan-kegiatan kerja
4. Perbedaan nilai-nilai atau persaepsi
5. kemenduaan organisasional
6. Gaya-gaya individual

Jenis-Jenis Konflik

Adapun mengenai jenis-jenis konflik, dikelompokkan sebagai berikut :

  • Personrole conflict : konflik peranan yang terjadi didalam diri seseorang. Konflik ini pada hakekatnya meminta kesadaran orang untuk menaati peraturan yang ada atau memerlukan kesetiaan orang pada organisasi.
  • Inter-role conflict : konflik antar peranan, yaitu persoalan timbul karena satu orang menjabat satu atau lebih fungsi yang saling bertentangan. Konflik ini dapat dihindari dengan mendefinisikan kembali tugas yang terlebih dahulu telah dispesialisasikan dan dialokasikan pada seorang tertentu sehingga akibat negative dwi fungsi diminimumkan.
  • Intersender conflict : konflik yang timbuk karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang. Ini dapat dihindari dengan memperlakukan sama bagi semua pihak-pihak yang berkepentingan.
  • Intrasender conflict : konflik yang timbul karena disampaikannya informasi yang saling bertentangan.
 Berbagai Segi Positif dari Konflik sebagai berikut 

1. Konflik dalam:
  •  Perggantian pimpinan yang lebih berwibawa,penuh ide baru dan semangat baru.
  • Perubahan tujuan organisasi yang lebih mencerminkan nilai-nilai yang disesuaikan dengan perubahan situasi dan kondisi.
  • Pelembagaan konflik itu sendiri artinya konflik disalurkan tidak merusak susunan atau struktur organisasi.
2. Konflik dengan organisasi lain mungkin dapat :
  • Lebih mempersatukan para anggota organisasi.
  • Mendatangkan kehidupan baru di dalam hal tujuan serta nilai organisasi
  • Lebih menyadarkan para anggota terhadap strategi serta taktik lawan.
  • Sebagai suatu lembaga pengawasan masyarakat.

Bagaimanapun juga, konflik merupakan suatu hal yang memakan pikiran,waktu,tenaga,dan lain-lain untuk menyelesaikannya. Tetapi bila dilihat sekilas sepertinya konflik itu sangat sulit untuk dihindari dan diselesaikan, tetapi dalam hal ini jangan beranggapan bahwa dengan adanya konflik berarti organisasi tersebut telah gagal. Karena betapapun sulitnya suatu konflik pasti dapat diselesaikan oleh para anggota dengan melihat persoalan serta mendudukannya pada proporsi yang wajar.

 Strategi Penyelesaian Konflik

Mengendalikan konflik berarti menjaga tingakat konflik yang kondusif bagi perkembangan organisasi sehingga dapat berfungsi untuk menjamin efektivitas dan dinamika organisasi yang optimal. Namun bila konflik telah terlalu besar dan disfungsional, maka konflik perlu diturunkan intensitasnya, antara lain dengan cara :
  1. Mempertegas atau menciptakan tujuan bersama. Perlunya dikembangkan tujuan kolektif di antara dua atau lebih unit kerja yang dirasakan bersama dan tidak bisa dicapai suatu unit kerja saja.
  2. Meminimalkan kondisi ketidak-tergantungan. Menghindari terjadinya eksklusivisme diatara unit-unit kerja melalui kerjasama yang sinergis serta membentuk koordinator dari dua atau lebih unit kerja.
  3. Memperbesar sumber-sumber organisasi seperti : menambah fasilitas kerja, tenaga serta anggaran sehingga mencukupi kebutuhan semua unit kerja.
  4. Membentuk forum bersama untuk mendiskusikan dan menyelesaikan masalah bersama. Pihak-pihak yang berselisih membahas sebab-sebab konflik dan memecahkan permasalahannya atas dasar kepentingan yang sama.
  5. Membentuk sistem banding, dimana konflik diselesaikan melalui saluran banding yang akan mendengarkan dan membuat keputusan.
  6. Pelembagaan kewenangan formal, sehingga wewenang yang dimiliki oleh atasan atas pihak-pihak yang berkonflik dapat mengambil keputusan untuk menyelesaikan perselisihan.
  7. Meningkatkan intensitas interaksi antar unit-unit kerja, dengan demikian diharapkan makin sering pihak-pihak berkomunikasi dan berinteraksi, makin besar pula kemungkinan untuk memahami kepentingan satu sama lain sehingga dapat mempermudah kerjasama.
  8. Me-redesign kriteria evaluasi dengan cara mengembangkan ukuran-ukuran prestasi yang dianggap adil dan acceptable dalam menilai kemampuan, promosi dan balas jasa.