A.
Definisi
dari Merkantilisme , Kapitalisme, Komunisme, Sosialisme, dan Fasisme.
1. Merkantilisme
Merkantilisme adalah suatu sistem
politik ekonomi yang sangat mementingkan perdaganganinternasional dengan tujuan
untuk memperbanyak aset dan modal yang dimiliki suatu negara.Merkantlisme tertuang dalam peraturan
negara yang berbentuk proteksionisme dan politik kolonial demi neraca perdagangan yang menguntungkan.
Pemerintah negara mendukung ekspor dengan
insetif dan menghadang impor dengan tarif. Contoh negara yang menganut pahammerkantilisme
adalah Inggris, Belanda, Portugal, Perancis, dan Spanyol.
2. Kapitalisme
Kapitalisme secara etimologis berasal
dari kata caput, yang artinya kepala, kehidupan, dankesejahteraan. Makna modal dalam
kapital, seharusnya diinterprestasikan sebagai titik kesejahteraan, dengan makna
kesejahteraan, definisi kapital mulai dikembangkan dengan artiakumulasi keuntungan yang diperoleh
dalam setiap transaksi ekonomi. Oleh sebab itu,interprestasi awal dari kapitalisme adalah proses pengusahaan
kesejahteraan untuk bisamemenuhi kebutuhan. Dalam definisi ini
sebetulnyakapitalisme mempunyai definisi yangkonstruktif-manusiawi. Kapitalisme
didefinisikan sebagai paham yang mau melihat sertamemahami proses pengambilan dan
pengumpulan modal balik (tentu saja yang sudahdikumpulkan secara akumulatif) yang diperoleh dari setiap
transaksi komoditas ekonomi. Padasaat itu pula, kapitalisme tidak hanya dilihat
sebagai ideologi teristis tapi berkembang menjadi paham yang mempengaruhi
perilaku ekonomi manusia. Contoh negara yang menganut pahamkapitalisme adalah AS, Inggris, dan Jerman.
3. Komunisme
Komunisme adalah salah satu ideologi
didunia, selain kapitalisme dan ideologi lainnya.Komunisme lahir sebagai reaksi terhadap kapitalisme di
abad ke-19, yang mana mereka itumementingkan individu pemilik dan mengesampingkan buruh.
Istilah komunisme seringdicampur adukkan dengan marxisme. Komunisme adalah
ideologi yang digunakan partaikomunis diseluruh
dunia. Racikan ideologi ini berasal dari pemikiran Lenin sehingga dapat puladisebut Marxisme-Leninisme. Dapat diringkas
perubahan sosial hanya bisa berhasil jika dicetuskan oleh Politbiro. Inilah yang menyebabkan komunisme menjadi
tumpul dan tidak lagidiminati. Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan
sistem sosialisme sebagai alatkekuasaan, dimana kepemilikan modal atas individu
sangat dibatasi. Secara umum komunismesangat membatasi agama pada rakyatnya,
dengan prisip agama dianggap candu yang membuatorang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran yang
rasional dan nyata.Contoh negara yang menganut paham komunisme adalah Vietnam,
Kuba, Laos, dan KoreaUtara.
4. Sosialisme
Sosialisme atau sosialis dapat mengacu kebeberapa hal yang
berhubungan dengan ideologi ataukelompok
ideologi, sistem ekonomi dan negara. Penggunaan istilah ekonomi sering
digunakandalam berbagai konteks yang berbeda-beda oleh berbagai kelompok
tetapi hampir semua sepakat bahwa
istilah ini berawal dari pergolakan kaum buruh industri dan buruh tani pada
abad ke-19hingga awal abad ke-20
berdasarkan prinsip solidaritas dan memperjuangkan masyarakategalitarian yang dengan sistem ekonomi menurut
mereka dapat melayani masyarakat banyak daripada hanya segelintir elite.
Contoh negara yang menganut paham sosialisme adalah Laos,Jerman.
5. Fasisme
Fasisme bekerja pada setiap lapisan
masyarakat. Fasisme memanfaatkan secara psikologiskesamaan-kesamaan pokok yang
ada seperti : frustasi, kemarahan dan perasaan tak aman.Terutama hal ini jelas terjadi di Jerman. Fasisme bergerak
untuk menciptakan kejayaan dimasasekarang,
karena bagi mereka hanya negara yang pernah unggul berhak atas sejarah dimasasekarang. Dan inilah yang juga diandalkan oleh
Hitler maupun Mussolini, dimana merekamampu meyakinkan rakyatnya atas
dasar keyakinan sejarah yang demikian. Contoh negara yangmenganut paham fasisme adalah Itali, Jerman, dan
Jepang. Sumber : google, wikipedia.
6. Demokrasi Ekonomi
Demokrasi
Ekonomi, artinya produksi dikerjakan oleh semua masyarakat dan untuk semua
di bawah pimpinan atau pemilihan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran
masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang seorang. Sistem ekonomi
di Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta GBHN, sehingga disebut
sebagai "Sistem Ekonomi Berdasarkan Demokrasi Ekonomi
Pancasila".
Demokrasi ekonomi yang diterapkan di Indonesia mengandung ciri-ciri positif sebagai berikut:
Demokrasi ekonomi yang diterapkan di Indonesia mengandung ciri-ciri positif sebagai berikut:
1. Perkembangan disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
4. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan permufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat serta pengawasan terhadap kebijaksanaannya ada apada lembaga-lembaga perwakilan rakyat pula.
5. Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
6. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
7. Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangakan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
8. Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.
Sedangkan, ciri negatif sistem perekonomian Indonesia yang harus dihindari sebagai berikut:
1. Sistem free fight liberalism, yaitu sistem yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain.
2. Sistem etatisme, yaitu negara beserta aparatur ekonomi bersifat dominan, mendesak dan mematikan potensi, serta daya kreasi unit ekonomi di luar sektor negara.
3. Monompoli, yaitu pemusatan kekuasaan ekonomi pada satu kelompok.
B. Perbedaan Bisnis Yang hanya mencari
keuntungan dan yang tidak mencari keuntungan
Bisnis yang hanya mengejar
keuntungan saja yaitu serangkaian usaha yang dilakukan oleh si pembisnis
tersebut yang menawarkan barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan/laba demi
penghasilan untuk kebutuhan mereka.dampaknya:
a. Upah yang
diberikan sangat rendah, hari kerja panjang sekali, tidak ada jaminan
kesehatan.
b.
Dan dengan menurunkan
kualitas barang dan jasa yang dihasilkan di bawah standar.
Nah,memaksimalkan keuntungan sebagai tujuan usaha ekonomis bisa membawa akibat kurang etis.dan Bisnis yang tidak
hanya mencari keuntungan saja adalah memberikan manfaat kepada banyak orang, membuka
lapangan pekerjaan sendiri untuk membantu masyarakat yg kurang mampu dan tidak terlalu mementingkan seberapa
besar keuntungan yang mereka dapat.
C. Perbandingan pandangan masyarakat
sekarang dengan masyarakat zaman dulu tentang profesi bisnis
Masyarakat jaman dulu memandang bisnis hanya untuk memenuhi
kebutuhan mereka sendiri seperti mereka yang hanya menukarkan barang dan jasa
yang mereka punya, menukarkan barang miliknya dengan barang milik oranglain.
yaitu biasa di sebut dengan barter. Alat tukar menukar yang sah
sebelum adanya atau terciptanya uang.
Pada masa lalu pekerjaan di
bidang bisnis belum menarik bagi anak muda dibandingkan dengan masa sekarang.
Banyak faktor psikologis yang
membentuk sikap negatif masyarakat sehingga mereka kurang berminat terhadap
profesi bisnis, antara lain sifat agresif, ekspansif, bersaing, egois, tidak
jujur, kikir, sumber penghasilan tidak stabil, kurang terhormat, pekerjaan rendah
dan sebagiannya. Pandangan semacsm ini dianut oleh sebagian besar penduduk,
sehingga mereka tidak tertarik. Mereka tidak menginginkan anak-anaknya
menerjuni bidang ini. Tetapi Pandangan masyarakat sekarang tentang profesi bisnis itu
bukan hanya untuk kebutuhan diri sendiri saja tetapi untuk kebutuhan orang
lain. Saat
ini masyarakat menjadi termotivasi untuk terjun ke dunia bisnis, karena bisnis
ini dapat menghasilkan keuntungan.
Assalamualaikum wr.wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar